Monday, November 26, 2012

A walk to remember promise

Sudah 3 Tahun berjalan sendiri, saling menjauhi langkah itu.
Begitu kah sebentuk perasaan itu mudah berlalu?
Kamu adalah pengingat akal ku, saat natal hendak Aku bertemu dengan mu.

Tanpa ada perubahan , 3 tahun pun berlalu.
Hanya kembali saja Aku di tempat ini saja.
Dimana kenyataan ini berada? Sulit untuk Aku menghapus senyum di wajah mu.

Aku masih menyimpan janji kita.
Di surat ini yang tak ku hapus karena mu.
Dimana kamu bercerita tentang perasaan mu lewat kata itu.
Dalam lelap mu, Aku menjaga bintang tuk setiap lelah mu.

Aku masih mengingat janji kita.
Sebenarnya Aku berharap mampu melukiskan rasa ini.
Biarlah hujan mewakili Aku menjaga kenyataan diriku sekarang.
Karena dia lah yang tahu kalau aku sampai saat ini selalu menyukaimu.

Tidak ada yang berubah, 3 tahun berlalu begitu saja.
Aku tersesat dan kembali di tempat ini saja.
Sebenarnya apa ini kenyataan? Sulit tuk diriku menghidupkan suara mu setiap keluh ku.

Ku simpan janji kita.
Aku menikmati sendiri surat yang berlalu dalam pikir mu.
Dimana kamu bercerita tentang kenyataan mu lewat harapan.
Dalam kesepian mu, Aku menulisi kata ini tuk lirih rasa mu.

Teringat akan janji kita selalu.
Takkan berniat menghilangkan sisa nafas mu yang tertinggal.
Biarlah nama kecil kita yang bercerita pada mu.
Karena dalam nya, Aku menitipkan perasaan ini pada mu.


Sunday, November 18, 2012

Once again, Let me hear your Voice

Awan hitam hari ini berhenti merendah.
Banyak kabut menyelimuti di tengah kota.
Hey, Apa kabar mu selama setahun ini?
Karena Hujan akan awali perjalanan mu pagi ini.

Karena kamu bukan seorang yang pertama membangunkan dirimu.
Apakah setiap hari tertidur dengan lelap??
Aku menghwatirkan hal kecil yang tidak terlihat oleh mu.

Karena langit simbol dari setiap kebebasan.
Mimpi mudah saja berubah setiap kamu menutup mata.
Ya, karena itulah Aku bukan lah seorang yang akan ada di samping mu kelak.

Biarkan Aku mendengarkan suara mu sejenak saja.
Aku bersungguh - sungguh jujur pada perasaan ini.
Seandainya kita bisa saling mengerti keadaan waktu itu.
Mungkin kita akan saling membuka hati untuk menerima kekurangan itu.

Izinkan Aku mendengarkan suara mu saja.
Ini adalah tentang jarak, masa, dan kesempatan menemukan mu.
Seandainya masa depan ini adalah tentang mimpi kita.


Thursday, November 15, 2012

Just Let be a One Year Later

Hari ini begitu lama seperti nya bermimpi.
Aku hendak menunggu, dimana waktu sejenak berlalu saja.
Dua musim ini terlewati , Karena hujan adalah pengingat terindah.
Dengan berkhayal, semua begitu saja terasa nyata.

Seandainya Aku menutup mata malam ini, pertemuan itu seperti jelas terlihat.
Seandainya Aku membuka kata 'tuk memecahkan keheningan, akan nyata terdengar suara mu.
Semua harapan kecil ini dititipkan dalam lelap hari dimana Aku tertidur nantinya.

Begitu naif seandainya melupakan kesempatan ini.
Setahun ini berlalu seperti hari jadi mu.

Hari dimana hujan menulisi perasaan ini.
Ragu menghapus langkah mu perlahan - lahan.
Aku bertahan 'tuk hidup mengenali setiap masa laluku.
Kesalahan sama ini adalah kecemburuan terbesar ku.

Ketika hendak kita menjadi dewasa saat itu.
Ketika kita paham kan jadi seperti ini rasa itu terjadi.
Setiap cemooh yang datan dan menusuki langkahku, membuat diriku sendiri sekarang.
Aku seperti Pesulap yang gagal bersembunyi.
Begitulah setahun hari ku berlalu.

--Fv-